Thursday, October 6, 2011

2013, Diprediksi Terjadi Lonjakan Kasus DBD

Ketapang–Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, dr Heri Yuslistio, mengatakan kasus demam berdarah kemungkinan akan meningkat pada 2013 mendatang. Soalnya siklus demam berdarah cenderung meningkat dalam waktu lima tahun.“Untuk 2011 sudah ada enam kasus demam berdarah. Kalau kita lihat dari tahun sebelumnya, memang saat ini trend menurun. Kemungkinan akan naik pada 2013 atau 2014. Biasanya yang dinyatakan KLB itu jika jumlahnya sudah tiga kali rata-rata,” kata dia kepada wartawan ditemui di ruang kerjanya kemarin. Diungkapkannya, wilayah perkotaan sangat rentan penyebaran demam berdarah. Pasalnya nyamuk Aedes aegypti senang bersarang di tempat yang bersih-bersih. Berbeda dengan nyamuk Anopheles (nyamuk malaria) yang bersarang di tempat yang kotor. “Nyamuk Aedes aegypti agak elit. Nyamuk ini bisa ngikut kita, naik pesawat,” kelakarnya. Dikatakannya, pada musim hujan seperti saat ini, nyamuk Aedes aegypti maupun Anopheles akan menetaskan telurnya. Nyamuk demam berdarah biasa menggigit pada pagi hingga siang hari. Sedangkan nyamuk malaria menggigit pada pagi hingga subuh. “Nyamuk Aedes Aegypti agak belang-belang, sedang nyamuk Anopeles itu warnanya hitam. Pada musim kering, telur-telur nyamuk tidak bisa menetas. Kemudian jika ada kelembapan dan hujan akan menetas,” terangnya. Karena itu, mengantisipasi penyebaran nyamuk-nyamuk pembawa penyakit itu, Kadis Kesehatan menyarankan pencegahan 3M, menguras, menanam, menutup. Kemudian melakukan abatesasi, memberikan bubuk abate satu sendok sekitar 15 cc, per satu drum. Bubuk tersebut dapat bertahan selama tiga bulan. “Kalau airnya mau diganti, diganti saja, karena abatenya melekat di dinding drum,” ujarnya. Ditambahkannya, proses dari telur nyamuk hingga menjadi jentik-jentik nyamuk memakan waktu 12 hari. Dengan abatesasi ini diharapkan dapat mencegah berkembangnya jentik-jentik. Heri juga mengatakan untuk penyemprotan ke rumah-rumah warga baru akan dilakukan jika sudah ada surat dari pihak rumah sakit yang menyatakan adanya kasus demam berdarah atau malaria. “Tidak bisa masyarakat meminta langsung. Kami harus menunggu dari rumah sakit. Ketika rumah sakit memberikan surat bahwa sudah terjadi kasus kita akan bertindak,” tukasnya. Sumber : www.equatornews.com / Sabtu, 17 September 2011

No comments: