Friday, November 25, 2011

HABIT OR ADDICT

Mungkinkah kretek merupakan warisan sejarah dan budaya unik nusantara nantinya hanya akan dijumpai dimuseum? Tembakau sudah dimanfaatkan sebagai obat oleh penduduk pribumi daratan amerika jauh sebelem para warga pendatang tiba dari eropa. Saat bangsa eropa mulai menduduki dunia baru, mereka juga memanfaakan tembakau untuk menangani berbagai penyakit dan keluhan fisik, suatu praktik yang tetap dilestarikan dalam tradisi pengobatan rakyat amerika hingga abad ke-20 Namun, ketika gerakan anti-tembakau memperoleh momentum dan kekuatannya pada 1980-an, baik tembakau maupun nikotin yang ia kandung dicerca oleh pejabat kesehatan publik. Dan pada tahun 1988, laporan Surgeon General AS untuk pertama kalinya menyatakan bahwa nikotin adalah zat yang menyebabkan kecanduan, yang membuaat para perokok sulit untuk tidak merokok. Pernyataan ini menjadi senjata favorit yang bukan hanya digunakan oleh para pemuka gerakan anti-tembakau namun oleh para pengacara yang berupaya memperoleh imbalan besar dalam siding-sidang melawan industry tembakau. Diindonesia rezim kesehatan dan perdagangan bebas dunia kini menekan pemerintah Indonesia untuk membatasi ketat industri rokok. Mereka mempengaruhi satu organisasi keagamaan terbesar dinegri ini untuk megeluarkan “fatwa HARAM” atas rokok. Bagi inidonesia ini adalah gendering perang terhadap kretek, satu-satunya industry asli Indonesia yang mampu bertahan lebih dari satu abad lamanya terhadap gelombang krisis perekonomian dunia. Bahkan merupakan salah saatu penyumbang cukai terbesar ke kas Negara, menjadi tumpuan hidup utama jutaan petani tembakau, petani cengkeh, pedagang kecil, dan bahkan buruh pabrik besar maupun rumahan.

Baca selanjutnya......