Friday, January 28, 2011

INILAH PRESIDEN RADIKAL !!

Mereka Bukan Sekedar Presiden...!!!!!!!!






Mengapa seorang penguasa bisa punya nyali yang luar biasa.Pertanyaan ini muncul ketika kita menyaksikan berita bagaimana Presiden Bolivia Evo Moralez melakukan nasionalisasi perusahaan gas alam, Presiden Venezuela Hugo Chavez menetapkan program dokter untuk orang miskin, Presiden Iran Ahmadinedjad memimpin negara muslim satu-satunya yang berani melawan hegemoni AS-Israel dan Presiden Kuba Fidel Castro memutuskan untuk melawan intervensi pemerintah AS.

Mereka bukan hanya tahu bagaimana mensejahterakan rakyat tapi juga bagaimana menciptakan hubungan yang setara dengan negara adidaya. Mereka bukan kumpulan pribadi yang takut dengan sanksi ekonomi atau ancaman invansi tapi seorang yang tumbuh dengan harga diri dan martabat. Kepemimpinan yang meletakkan harga diri, kedaulatan dan penghargaan pada hak rakyat sebagai dasar utama. Kekuasaan yang dipegang bukan untuk menumpuk kekayaan tapi digunakan untuk mendidik dan melindungi rakyat. Mereka mempunyai proyek sosial yang menakjubkan dan tidak ikut larut dalam isu kampanye licik seperti kampanye anti teroris maupun perdagangan bebas. Problem dasar seperti pendidikan dan kesehatan telah bisa diselesaikan dengan cara yang sepele yaitu menggratiskan. Inilah yang membuat saya mengatakan mereka layak menyandang sebutan presiden. Tidak sekedar memegang kekuasaan tapi amanah, bukan berprinsip “dilayani” tapi “melayani”.

Dalam sejarah kekuasaan keempat presiden itu, tak ada kata “reshufle” karena yang tidak becus memerintah lebih baik memutuskan untuk mundur. Rakyat miskin berada dibelakang mereka. Mereka percaya kalau kekuasaan yang mengabdi dan melayani rakyat miskin, adalah kekuasaan yang akan bertahan. Tanpa slogan, tanpa pidato dan tanpa banyak bicara, seolah mereka menyatakan, tunjukkan kepemimpinanmu dengan tindakanmu!!

Baca selanjutnya......

FIDEL CASTRO (Mantan Presiden Kuba)

Ia lahir 13 Agustus 1926. Coba hitung usianya berapa? Ia masih berpidato dengan retorika bergetar dan mampu memimpin aksi turun ke jalan dengan sangat memukau. Perjalanan hidupnya bergerak untuk melawan dan kalah untuk bangkit kembali. Prinsip hidup perlawanannya adalah “Satu-satunya obat memerangi kekuatan yang tidak sah adalah perlawanan terhadap kekuatan!”. Ia menegakkan keadilan tidak dengan berdoa atau menulis, ia melakukan lewat perjuangan bersenjata. Ia menyatakan, pemerintah itu adalah kekuasaan yang lebih memberi perhatian utama pada rakyat miskin, bukan kapitalis!

Ia merebut kekuasaan negaradengan perlawanan senjata bersama sahabat karibnya Che Guevara. Sepanjang perjalanan gerilya mereka menciptakan sistem sosial yang kelak dihidupkan ketika kemenangan revolusi diraih. Dibangunnya rumah sakit untuk rakyat dan sekolah untuk rakyat di gedung-gedung sederhana yang dibantu bersama para petani dan orang-orang miskin yang direkrutnya. Setelah berhasil merebut kekuasaan, ia segera melakukan perubahan besar yaitu menasionalisasi perusahaan telpon dan semua kakayaan Kuba yang berada di tangan asing akan diambil alih. Lalu mambuat Undang-Undang Reformasi Agraria dimana lahan-lahan yang luasnya lebih dari 460 hektar akan dibagi-bagi untuk koperasi petani tanpa lahan.

Kebijakan itu memicu kemarahan Amerika dan AS segera membalas dengan menghentikan impor gula Kuba. Castro membalasnya dengan lebih banyak melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan AS. Sejak tahun 1959 sudah sembilan presidan AS yang berusaha menjatuhkannya, tapi seperti sebuah tugu kebenaran Castro tegak berdiri. AS lalu menjatuhkan sanksi ekonomi. Ia seolah membenarkan kata-katanya sendiri, “Saya seorang revolusioner dan revolusioner tak pernah berhenti istirahat da pensiun!”.

Uniknya Castro seorang presiden yang tidak mau dipanggil ‘yang terhormat-beliau-anda’ sebaliknya ia lebih suka dipanggil ’kamu-dia-kawan’. Sebagai presiden seumur hidup ia membuat berbagai proyek pembaharuan sosial yang fantatis : menggratiskan pendidikan sehingga Kuba terkenal sebagai negara yang angka buta hurufnya terendah di seluruh dunia. Tingkat melek hurufnya mencapai 96% dan ini mengalahkan negara-negara maju. Kesehatan juga gratis sehingga wabah dan segala jenis penyakit rendah (panu, kadas, kurap TBC) hampir tidak ada. Imunisasi di Kuba sampai siswa menginjak usia SLTP. Castro mengembangkan prinsip pelayanan sehingga tak ada arus komersialisasi yang liberal berjalan di Kuba.

Bahkan bisnis pariwisata yang dikembangkan Castro bukan dengan mendirikan kafe, tempat perjudian atau hotel-hotel megah tapi lebih menekankan pada ‘wisata sosial’ dimana Castro menawari para penngunjung untuk kunjungan ke rumah sakit, sekolah, perkebunan tebu dan ceramah demonstrasi. Tanpa UU Pornografi, Castro tak memperkenankan adanya iklan busuk yang beniat menjual di saluran televisinya, malahan ada pemancar yang menangkal serbuan televisi AS dan sekutunya. Walau bukan penganut Syariah Islam tapi bisnis maksiat ditutup pada pemerintahannya. Karena kemajuan di bidang kesehatan maka banyak orang belajar disana termasuk rakyat AS.

Ketika menjadi tuan rumah KTT selatan-selatan, yang dihadiri presiden Gus Dur, pidato Castro masih menyala-nyala dan meminta pada semua negara untuk tidak terlalu tergantung pada Barat. Kini presiden-presiden mulia itu berkumpul, yakni Fidel Castro, Hugo Chaves, dan Evo Morales. Membagun pakta ekonomi negara Amerika Latin yang prinsip perdagangannya bertolak belakang dengan pasar bebas. Pakta ini disebut ALBA (Alternative Bolivarian for Latin America) yang sekarang banyak diikuti oleh negara-negara Amerika Latin lainnya. Slogan-slogan patriotik bertebaran di Havana (ibukota Kuba). Kalimat-kalimatnya tersusun secara lugas, “Tanah air atau mati!”, “Demi tanah air, mati berarti hidup!”, “Tanah air sealalu membayar lebih banyak daripada uang!”, “Dengan kepintaran dan keberanian, kita harus memenangkan pertempuran!”. Coba anda bandingkan dengan slogan pemerintah kita yang tidak pernah membangun kepercayaan tapi melakukan perintah, seperti “Orang baik Taat pajak”.

Fidel Castro sampai sekarang masih dikaruniai umur panjang. Sepertinya Tuhan menyetujui apa yang dikerjakan Fidel Castro, karena dialah yang sekarang yang paling tua usiannya. Banyak kritik yang menerpa (yang diwacanakan oleh Barat) dari kediktatoran hingga tidak adanya demokrasi. Tapi Fidel Castro tetap seorang pemimpin yang tahu tugas pemimpin, melayani, melindungi, dan mencerdaskan rakyatnya. Kuba telah teruji oleh waktu dan Fidel Castro membuktikan kepemimpinanya dengan sikap yang teguh dan penuh martabat. Semoga presiden di Republik kita ini mau belajar pada ia.

Baca selanjutnya......

MAHMOUD AHMADINEJAD (Presiden Iran)

"


Saya Bukan presiden,tapi saya pelayan rakyat"..Inilah kalimat pertama Ahmadinejad ketika dirinya memenangkan pemilu. Pria yang berbusana sederhana dengan pembawaan teduh ini memang bukan sekedar presiden. Ayahnya adalah seorang pandai besi yang memoles anaknya dengan sikap tegas, tegar, dan penuh martabat. Hatinya luluh tiap berhadapan dengan kemiskinan dan kokoh seperti besi jika menyangkut kehormatan bangsa/umat.

Kehidupan yang sederhana memoles kepribadiannya yang santun dan apa adanya. Karena ketertarikan dengan pada dunia teknik maka Ahmadinejad dewasa melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Amran pada 1975. Jurusan Arsitektur menjadi pilihannya. Kala itulah kesadaran kritis dan militansinya ditempa. Kekuasan Syah Reza Pahlevi mendapat gugatan rakyat dan sebagai aktivis gerakan mahasiswa Ahmadinejad turut terlibat dalam gelombang masa protes. Ia menjadi pengikut setia Imam Khomeini, baik perilaku maupun prinsip politik.

Penampilan yg sedehana berbanding terbalik dg pembantu2 presiden kita

AS sejak awal memposisikan Syah Reza Pahlevi sebagai penguasa boneka. Ahmadinejad menjadi orang yang terlibat dalam kelompok pengepungan dan penyanderaan kedubes AS di Iran. Ia memahami bahwa kekuasaan keji AS yang suka turut campururusan negara lainjadi menjadi sumber masalah dunia. Muntahan gelombang massa yang terus melakukan protes meledakkan revolusi besar, yang kala itu melejitkan tokoh besar yang selamanya akan dikenang sejarah, Imam Khomeini. Ia memimpin revolusi dengan keteguhan dan loyalitas akan kebenaran sebuah prinsip politik. Tak ada keraguan dan tak ada kompromi. Iran kembali ke tangan ulama yang tetap memegang sikap, untuk anti pada pemerintah AS yang kejam. Beruntung Iran tidak memilih jalan reformasi tapi revolusi total!

Pemerintah AS tak tinggal diam dengan perkembangan Iran. Melalui provokasi pada Saddan Husein maka diluncurkanlah perang Iran-Irak. Ketika itu Ahmadinejad rela meninggalkan profesinya sebagai dosen. Ia memtuskan untuk berangkat ke medan perang. Cita-citanya mati syahid membuat Ahmadinejad dikenang sebagai seorang pemberani yang tak kenal rasa takut. Keberaniannya mirip dengan keberanian Che di hutan Kuba.

Satu-satunya presiden yang sudi tidur beralaskan lantai

Setelah perang usai Ahmadinejad kembali ke kampus. Menjadi dosen yang begitu banyak penggemarnya yang selalu padat dengan mahasiswa, begitu kuliah dibawakan Ahmadinejad. Kemudian ia menjadi gubernur Provinsi Ardabil dari 1993-1997. Selama menjabat itu Ahmadinejad memiliki banyak prestasi menakjubkan. Ketika gempa dahsyat menggemparkan Iran Ahmadinejad mampu merekonstruksi 7500 unit rumah dalam jangka waktu 7 bulan. Prestasi yang selayaknya jadi tempat belajar para kepala daerah di Indonesia yang sekarang belum beres mengurus pengungsi, apalagi tempat tinggal. Tetapi jabatan itu semua tetap tidak meruntuhkan kesederhanaannya hingga Ahmadinejad terpilih menjadi walikota Teheran.

Saat menjabat sebagai walikota Teheran, dunia internasional mengganjarnya dalam “65 walikota terpilih dunia”. Datang ke kantor mulai pukul 06.00 pagi dan pulang pukul 24.00, Ahmadinejad menghabiskan waktu untuk membereskan semua urusan warga kota. Sepanjang menjadi walikota, ia hanya absen sekali karena sakit, itupun setengah hari. Kekayaannya sangat mengerikan : simpanan kecil di bank, memiliki satu mobil yang usianya sudah 30 tahun, rumahnya sudah berusia 40 tahun dan berada di perkampungan kelas bawah di Teheran Timur.

Saat melalakukan pertemuan hanya beralaskan lantai

Jangan bertanya bagaimana kehidupan dan kesederhanaan keluarganya. Ketika ada tamu datang dan disuguhkan minuman tanpa es maka tamu tersebut bertanya, kenapa tidak pakai es? Pembantu yang menyuguhkan itu bilang, “Lemari es rusak dan belum ada uang untuk memperbaikinya”. Ini bukan kisah dongeng HC Anderson tapi itulah yang terjadi di rumah presiden Iran, Ahmadinejad. Pernah ia tegur anaknya yang terlalu lama meng-akses internet, sehingga Ahmadinejad mengatakan, “Ayah tak cukup banyak uang untuk membayar akses internet banyak-banyak”. Itu yang membuat presiden partai Islam Malaysia, PAS, berkomentar tentang Ahmadinejad, “Orang geram kepada Ahmadinejad sebab dia yang perintah dunia, bukan dunia yang memerintahnya”.

Keputusan dan larangan Ahmadinejad pertama kali saat menjadi presiden : “Dihimbau untuk tidak memasang ucapan iklan selamat dan melarang fotonya dipasang di semua kantor!”. Itu juga dilakukan ketika listrik mati di Iran maka sejumlah pegawai membawakan mesin-mesin pemanas ke rumahnya. Ahmadinejad menolak dengan ucapan yang sering diucapkan oleh khalifah : “Kalau rakyatku dan mustadh’afin menggigil kedinginan, mengapa pula aku harus bersenang-senang dengan mesin pemanas ini”. Begitulah sikap seorang presiden yang tetap mempertahankan pembangunan uranium walaupun banyak tekanan internasional. Ahmadinejad ketika memulai lawatan ke luar negeri, terlebih dahulu mendatangi markas besar PBB yang berkedudukan di New York. Ia menyampaikan berbagai usulan mengenai tata dunia baru yang menurutnya harus lebih berprinsip pada keadilan, kesetaraan, spiritualitas, dan penghapusan diskriminasi.

Ahmadinejad mengkritik sistem pemberian hak veto pada segelintir negara adi daya, yang menurutnya merupakan cerminan diskriminasi di tubuh PBB. Ketamakan negara-negara Barat muncul karena hak-hak istemewa yang dipunyainya. Propaganda Barat yang selalu mengkampanyekan demokrasi dan HAM tidak sesuai dengan perangai kebijakan selama ini. Kata Ahmadinejad, “Tabiat Barat dari dulu sampai sekarang ingin mengusai dunia dan menjadikannya banyak negara sebagai jajahan…..Kita bisa melihat banyak negara diktator, tapi karena mereka kawan, maka Barat dan AS tetap saja melindunginya”. Pidato yang hanya bisa disuarakan sosok yang memang sudah tak kenal batas ketakutan, sosok yang secara antusias melucuti kemunafikan Barat.

Soal pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas pemerintah Iran sejak meletusnya revolusi. Pendidikan gratis salah satu kebijakan yang ditempuh, di sampimg kebijakan perumahan untuk mereka yang miskin. Dengan hidup yang asketik dan sederhana, agak mustahil kalau sang presiden harus gentar berhadapan dengan kekuasaan pongah AS. Seorang ulama yang menjadi penasehat presiden, Ayatullah Taskhiri, mengungkapkan kebusukan masyarakat internasional, katanya ”Dunia sedang terpecah. PBB yang seharusnya penjaga perdamaain dunia, tidak bisa menjalankan tugasnya. AS tak bisa membuktikan pengkayaan uranium yang jadi keputusan politik pemerintah Iran sebagai kekeliruan. AS sudah tahu membesar-besarkan masalah ini melalui media massa…”

Ahmadinejad lagi-lagi bukan seorang presiden semata. Ia mirip dengan Soekarno yang tak garang untuk digertak, bahkan nekat untuk balik menggertak. Ia mewakili sebuah sikap teguh untuk mempertahankan martabat kebangsaan. Diplomasi luar negerinya bukan kompromi, tapi menyatakan sikap lugas. Andai Republik ini mempunyai presiden seperti ini, tak akan mungkin penguasa negara-negara lain berkomentar macam-macam. Karena mereka tahu harus berhadapan dengan siapa. Semoga presiden Republik ini dapat tertulari semangat kesederhanaannya, lebih-lebih sikap militansinya. Karena kami tahu dengan pemimpin yang punya nyali, kami sebagai bangsa memiliki martabat!

Baca selanjutnya......

Anggaran Kesehatan Menurun!!!!...-JAMKESMAS UNTUK SEMUA RAKYAT-

JAKARTA, KOMPAS.com-Minggu,23 Januari 2011- Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa gajinya tidak naik selama tujuh tahun menuai bermacam tanggapan. Sekretaris Jenderal FITRA Yuna Farhan menyebut hal tersebut memalukan. Alasan presiden telah memperhatikan jajaran birokrasinya ternyata tak diikuti perhatian kepada rakyat.

"Pernyataan Presiden itu memalukan. Presiden mengatakan, mendahulukan TNI, PNS, dan PNS. Mereka itu segelintir birokrasi. Ingat dia bukan memimpin birokrasi, tetapi rakyat," kata Yuna Farhan kepada pers dalam konferensi pers, Minggu (23/1/2011) di Jakarta.

Seharusnya, sebagai kepala pemerintahan, Presiden harus memprioritaskan rakyat. Nyatanya, anggaran kesehatan pada APBN 2011, kata Yuna, turun sekitar Rp 6,2 triliun, dari Rp 19,8 triliun menjadi Rp 13,6 triliun. Angka ini setara 0,5 persen dari total APBN. Penurunan anggaran kesehatan ini dikatakan kontras dengan kenaikan anggaran belanja birokrasi.

"Pada APBN 2011, pemerintah justru menaikkan belanja pegawai sebesar Rp 18,1 triliun dan belanja perjalanan Rp 4,9 triliun. Belum lagi kenaikan belanja bunga utang Rp 9,6 triliun," kata Yuna.

Seperti diwartakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan TNI dan Polri di Gedung Balai Samudra Indonesia, Jakarta, Jumat (21/1/2011), mengatakan, pemerintah berkomitmen memerhatikan kesejahteraan anggota TNI dan Polri. Pemerintah, kata Presiden, berkomitmen meningkatkan gaji dan remunerasi anggota TNI dan Polri setiap tahun. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendorong anggota TNI dan Polri lebih berprestasi dan berkinerja. Kesejahteraan anggota TNI dan Polri selalu menjadi salah satu perhatian pemerintah.

"Bahkan ini tahun ke-6 atau ke-7 gaji Pesiden belum naik," kata Presiden di depan jajaran petinggi Mabes TNI dan Mabes Polri saat itu. Presiden menyampaikan, peningkatan gaji dan remunerasi bukanlah retorika, janji- janji palsu, apalagi kebohongan. "Hidupkan tabungan wajib perumahan. Adakan skema agar prajurit bisa mendapatkan perumahan yang layak, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Saya sadari saat ini masih ada masalah soal perumahan prajurit," kata Presiden.

Baca selanjutnya......

Ahmadinejad & Chavez Berjanji Akan Bersatu Mengalahkan Musuh Bersama


Teheran - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan sekutu lamanya, Presiden Venezuela Hugo Chavez berjanji akan saling mendukung untuk mengalahkan musuh-musuh bersama mereka. Chavez pun mengutuk ancaman militer terhadap Iran yang telah dilontarkan AS dan Israel guna mencegah negara itu mengembangkan senjata nuklir.

"Saya harus menggunakan kesempatan ini untuk mengutuk ancaman-ancaman militer yang dibuat terhadap Iran," kata Chavez dalam konferensi pers di Teheran, Iran. Chavez menyampaikan hal tersebut di hari terakhir kunjungannya ke Iran selama dua hari.

Kunjungan Chavez ke Iran tersebut terjadi sepekan setelah Ahmadinejad mendapat sambutan hangat dalam kunjungannya ke Libanon, yang merupakan markas kelompok Hizbullah.

"Kami tahu bahwa mereka tak akan pernah mampu membatasi revolusi Islam dengan cara apapun.... Kami akan selalu berdiri bersama, kami bukan cuma akan melawan, kami juga akan berdiri berdampingan dengan kemenangan," tandas Chavez seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (21/10/2010).

Chavez mengatakan, dalam kunjungan itu, keduanya menandatangani beberapa kesepakatan yang bertujuan meningkatkan kerja sama industri.

Dalam konferensi pers tersebut, Chavez dan Ahmadinejad saling menyebut 'saudara' satu sama lain.

"Jika suatu hari, saudara saya Mr Chavez dan saya serta beberapa orang lainnya cuma seorang diri di dunia, saat ini kita punya sederet panjang pejabat-pejabat revolusioner dan rakyat yang berdiri berdampingan," tutur Ahmadinejad.

"Musuh-musuh negara kita akan pergi suatu hari. Ini adalah janji Tuhan dan janji Tuhan pasti akan dipenuhi," cetus Ahmadinejad.

Baca selanjutnya......